Sunday, November 16, 2014

Koto Anau sebutan lainnya Nagari Adiak


Nagari Koto Anau adalah bidang dari konfederasi Kubuang Tigo Baleh yg dengan cara etika disebut yang merupakan Nagari Adik. Asal-usul nama Nagari Koto Anau berasal dari kata koto anam yg berarti enam buah koto (kampung) ialah Anam Koto di Dalam dalam wilayah Kerajaan Koto Anau periode dulu yg meliputi Tanah Sirah, Koto Gadang, Batu Bnyk, Koto Laweh, Limau Lunggo, serta Batu Bajanjang. Dalam perkembangan sejarahnya, sesudah Kerajaan Koto Anau enggak eksis lagi, Batu Bnyk, Koto Laweh, Limau Lunggo, & Batu Bajanjang setelah itu memisahkan diri & menempa nagari sendiri. Cuma Tanah Sirah serta Koto Gadang yg masihlah bersi teguh & konsisten memakai nama Koto Anau utk menyatakan nama nagarinya. Nama Nagari Koto Anau kadang-kadang pun disebut Koto Gadang lantaran pusat nagarinya berada di Koto Gadang

Asal-usul nama nagari koto Anau menurut version lain berasal dari nama batang enau (aren) yg dulu terdapat ditengah koto. Pohon itu akbar & akan dijadikan yang merupakan lokasi berlindung bagi penduduk koto yg enam. Pohon tersebut dari akar hingga daunnya bisa dipergunakan, sehingga orang Koto Gadang membawa nama pohon ini utk menamai nama gabungan dari enam koto tersebut.

Nagari Koto Anau terletak di daerah Kubuang Tigo Baleh yg sesudah Indonesia merdeka adalah bidang dari Kab Solok. Second wilayah Kerajaan Koto Anau next time next time disebut Kecamatan Lembang Jaya yg wilayahnya di samping meliputi Anam Koto di Dalam pula mencakup Ampek Koto Kapak Redai sbg second Kerajaan Camin Taruih serta Kerajaan Camin Talayang yg next time jadi wilayah Gunung Selasih IV-Koto yg meliputi Bukik Sileh, Salayo Tanang, Kampung Batu Dalam, serta Simpang Tanjung Nan Ampek. Nagari Simpang Tanjung Nan Ampek serta Kampung Batu Dalam terhadap thn 2002 memisahkan diri dari Kecamatan Lembang Jaya serta mencetak Kecamatan Danau Kembar.

Menurut Abdurrahman, satu orang pemangku kebiasaan di Koto Anau, warga Koto Anau yg perdana berasal dari daerah Kerajan Melayu. Pimpinan rombongannya ialah Rajo Kaciak. Rombongan ini setelah itu berjumpa bersama rombongan yg ada dari Pariangan lewat Guguk. Tak mampu didapati diwaktu yg sesuai berkenaan kehadiran warga yg mula-mula di Koto Anau.

Dalam konfederasi Kubuang Tigo Baleh, Koto Anau dikenal yang merupakan adik, Guguak sbg kakak, Solok sbg mande (ibu), & Selayo sbg Bpk (sumando). Sbg mande Solok mempunyai sembilan suku & sembilan korong, Selayo yang merupakan Bpk mempunyai tiga belas suku serta tiga belas jorong, Guguk yang merupakan kakak mempunyai enam suku serta tiga koto, serta Koto Anau sbg adik mempunyai tiga suku & enam koto.

Menurut adat lisan yg diungkapkan dengan cara turun temurun di Kota Anau, diriwayatkan bahwa rombongan kakak yg tersedia dari Guguak mengantar rombongan adik buat mencari daerah ruangan pemukiman baru. Dalam perjalanan, mereka beristirahat di satu buah guguak (bukit mungil) buat berunding mencari kata mufakat. Lokasi tersebut next time dinamakan Guguak Bayua yg berarti guguak tampek baiyo (bukit mungil ruangan bermusyawarah), yg terletak Jorong Kandang Jambu waktu ini.

Sesudah bermusyawarah, rombongan tersebut seterusnya melanjutkan perjalanan mereka hingga ke daerah yg kini bernama Panta yg maksudnya ruang mengantarkan rombongan adik. Setelah Itu dibuatlah pemukiman di Bancah & Taratak Panai. Rombongan kakak yg hadir dari Guguak seterusnya kembali ke Guguak.

Sesudah warga Bancah makin bnyk, disepakatilah buat memcari daerah baru sebab tanah pertanian telah makin sempit. Ruangan yg dituju merupakan daerah yangs ekarang bernama Koto Tingga serta Pakan Kamih. Dari sini pemukiman seterusnya meluas ke Tanah Sirah yg disertai dgn pembukaan tanah baru buat areal perladangan serta persawahan.

Saling dgn itu, sekian banyak kepala kaum menuju ke daerah Ului. Sebagian salah satunya pula turun ke Bingkuang, serentak ke Pintu Raya, mendaki ke Batu Bnyk, & konsisten ke Simpang Tanjung Nan Ampek. Sekian Banyak kepala kaum tersedia pun yg tersebar ke arah Sungai Janiah. Dari sini muncul ungkapan, Koto Nan Anam, Tanah Sirah, Sungainyo Janiah, Limau Lunggo Bajanjang Batu.

Di Nagari Koto Anau cuma terdapat tiga suku, merupakan Melayu, Caniago, & Tanjuang. Suku Melayu terdiri dari lima korong, adalah Melayu, Bendang, Madailiang, Panai, dekameter Sikuaji. Suku Caniago terdiri dari empat korong, adalah Caniago Laweh, Caniago Sungai Dareh, Caniago Taruk Marunggai, serta Caniago Hilia (Supanjang). Suku Tanjuang terdiri dari empat korong, adalah Tanjuang, Sikumbang, Payobada, & Kutianyia.

Ciri khas di Nagari Koto Anau sehubungan bersama pendirian rumah gadang merupakan rumah tersebut mesti menghadap ke Gunung Talang yg melambangkan bahwa Gunung Talang yakni area yg dihormati oleh penduduk Koto Anau. Faktor ini tentang bersama kepercayaan warga Pra-Islam yg beranggapan bahwa puncak gunung yaitu ruangan bersemayamnya dewa-dewi, seperti Gunung Merapi yg amat dihormati oleh warga Luhak Tanah Datar.

Nyaris seluruh rumah di Koto Anau mempunyai atau dilalui oleh saluran air atau banda. Air ini terutama dimanfaatkan utk mencuci & berwudhu. Utk mandi, sebelum mempunyai kamar mandi penduduk kebanyakan mandi di pincuran yg terdapat di seluruhnya surau yg hadir di Koto Anau. Utk memasak, sebelum penduduk memanfaatkan air bersih dari mata air yg bnyk terdapat di Nagari Koto Anau.

Di tengah-tengah Nagari Koto Anau mengalir Sungai Batang Lembang yg berhulu di Danau Di Bawah serta bermuara di Danau Singkarak. Terhadap thn 1978, aliran Sungai Batang Lembang yg pass deras ini digunakan buat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Diawal Mulanya warga Koto Anau pun sudah mengenal listrik, yg digerakkan diesel yg dibeli bersama swadaya warga. Listrik tersebut aktif thn 1956 hingga thn 1968.

Nagari Koto Anau mempunyai luas wilayah 48 Km2 yg terdiri dari areal persawahan 1.300 Ha, tegalan/ladang 1.550 Ha, perumahan 800 Ha, serta lain-lainnya 1.550 Ha. Berdasarkan letak geografisnya, Nagari Koto Anau sebelah utara berbatasan dgn Nagari Muara Panas (Kecamatan Bukit Sundi), sebelah selatan bersama Nagari Batu Bnyk & Limau Lunggo, sebelah barat dgn Nagari Cupak (Kec. Gunung Talang) & Sungai Janiah (Kec. Gunung Talang), sebelah timur berbatasan bersama Nagari Parambahan (Kec. Bukit Sundi).

Koto Anau dalam arti tradisi lama merupakan sebuah daerah yg wilayahnya meliputi Kecamatan Lembang Jaya & Danau Kembar sekarang ini ditambah Sungai Janiah (saat ini sektor dari Kecamatan Gunung Talang). Daerah ini pada awal mulanya bernama Salasiah Anam Koto, gunungnya bernama Gunung Salasiah (kini Gunung Talang), serta di balik Gunung Salasiah terdapat Lubuak Salasiah.

Salasiah Anam Koto setelah itu beralih nama jadi Koto Nan Anam serta dalam perkembangan selanjutnya disebut Koto Anau. Sebelum thn 1970-an, Koto Anau ialah penghasil cengkeh yg paling besar di Minangkabau. Hasil bumi ini menyebabkan penduduk Koto Anau hidup makmur & berkecukupan sehingga akan dikatakan ialah nagari terkaya di Minangkabau kepada diwaktu itu. Kekayaan Koto Anau ini menyebabkan bnyk masyarakat dari nagari-nagari di sekitarnya berdatangan ke Koto Anau utk mencari penghidupan yg tambah baik.

Penyakit Mati Belia & Mati Gadis yg menyerang tanaman cengkeh di Koto Anau terhadap th 1970-an menyebabkan tanaman cengkeh bnyk yg mati. Perihal ini menyebabkan bnyk orang Koto Anau yg kehilangan mata pencaharian sehingga bnyk orang Koto Anau yg setelah itu bertolak merantau ke sekian banyak kota di Sumatera Barat serta diluar Sumatera Barat. Nagari Koto Anau yg sempat jaya serta jadi nagari terkaya di Minangkabau kepada musim dulu berkat cengkeh, saat ini tdk bnyk lagi dikenal orang.

Sebagian gede perantau asal Koto Anau ini setelah itu memilih profesi sbg pedagang daging, terutama di Kota Solok, serta Padang. Profesi mereka ini menyebabkan orang Koto Anau di sekian banyak daerah di Sumatera Barat next time dikenal yang merupakan tukang bantai yg maksudnya pasti saja cuma buat berolok-olok serta bercanda saja.

Generasi jejaka Sumatera Barat sekarang lebih mengenal Koto Anau yang merupakan nagari asal para pedagang daging yg bnyk terdapat di beraneka kota di Sumatera Barat. Pasar Koto Anau yg dulu yakni gudang cengkeh paling besar & amat ramai dikunjungi oleh para pedagang dari beragam daerah di Sumatera Barat, saat ini udah nggak tersedia lagi. Seken pasar tersebut sekarang ini udah jadi ruangan gedung SMA Negara 1 Lembang Jaya

 sumber 
http://lubukgambir.wordpress.com/2012/06/29/koto-anau-nagari-adiak/
    http://kotoanaublog.blogspot.com

Pesona Kerajaan Koto Anau Solok


KOTA ANAU : PESONA KERAJAAN KOTA ANAU,  Siapakah yg nggak kenali dgn Solok. Kab yg terdapat di Sumatera Barat ternama bakal penghasil beras paling baik. Dgn areal sawah yg lumayan luas Solok Selatan yakni salah satu daerah pengahasil beras di Sumatera Barat. Pemerintah Kab (Pemkab) Solok Selatan sekian banyak dikala dulu berhasil membuktikan terhadap warga luas dgn memperoleh prestasi tingkat nasional.
Tapi dibalik seluruhnya itu, Solok pun mempunyai potensi wisata yg kemungkinan orang tdk bnyk tahu, jikalau di Nagari Koto Anau hadir suatu kerajaan. Bahkan, orang Koto Anau sendiri pula bnyk tdk tahu dgn keberadaan kerajaan Koto Anau tersebut. kononnya kerajaan ini
sudah tersedia sejak abad 12 terhadap periode pemerintahan Pitalo Jombang yg menikah bersama Puti Sari Mayang yg yakni kerabat Raja Melayu dari Jambi. Menjadi berdirinya Kerajaan Koto Anau diduga, sesudah keturunan Raja Melayu yg tersedia di Gunung Selasih (sekarang ini gunung Talang) turun dari lokasi persembunyian tersebut.

Serta sesudah dia wafat, keturunan Raja Koto Anau pun sempat jadi wali nagari di Koto Anau. Antara lain Mohammad Saleh Dt Bagindo Yg Dipatuan (1902-1020) serta Thaher Dt Bagindo Yg Dipatuan (1946-1948). & sampai sekarang ini ranji keturunan kerajaan Koto Anau susah mencarinya.

Tetapi aspek yg paling menarik yakni terdapat jalinan kekerabatan di mana Raja Koto Anau dgn Raja Pagaruyuang mempunyai ikatan garis keturunan berasal dari kerajaan melayu. Dalam buku ''Koto Anau dalam tinjauan historis serta wisata'' karangan Zusneli Zubir terbitan BPSNT Padang thn 2010, diceritakan bahwa bukti-bukti peninggalan Kerajaan Koto Anau salah satunya rumah gadang Sembilan area, second istana raja Koto Anau yg berada di Kampung Dalam Koto Anau, Tepian Puti, lokasi mandi para putrid raja, lurah atau ladang rajo, mempunyai tiga balai, pandam kuburan, tombak pusaka, peralatan rumah tangga, batu angkek-angkek, lesung salirik tujuh & ragam hias khas koleksi raja.

''Banyak aspek bisa kita kembangkan di Koto Anau. Potensi wisata buadayanya pula yaitu salah satu nagari tertua baik di Kab Solok ataupun di Minangkabau terkecuali Pariangan di Kab Tanahdatar. Sejak era pra peristiwa, peninggalan menhir tersedia hingga waktu ini. Batu dakon pun hadir. Istana Rajo Koto Anau pula datang. Ini dapat jadi ikon paling menjanjikan buat pembangunan nagari Koto Anau ke depannya. Silahkan kita dukung buat peduli dgn peninggalan peristiwa,'' terang Dra Zusneli Zubir Meter Hum, salah satu pembicara dalam diskusi histori & budaya Koto Anau.

& bnyk aspek juga yg akan kita menonton dalam gerakan ''Musyawarah Tungku Tigo Sajarangan'' di Nagari Koto Anau 17-18 Des 2011. Aktivitas yg mendatangkan para perantau baik di Jawa ataupun di Pekanbaru di buka cepat oleh Bupati Solok Syamsu Rahim di Masjid Raya Koto Anau Sabtu 17 Des 2011. Dgn bermacam macam aktivitas antara lain gelar seni anak nagari, makan bajamba, diskusi histori serta gerak jalan slow.
Gerakan ini yaitu sektor dari ''Mambangkik Batang Tarandam Manaruko Maso Katibo''. Ini pula menjadi pekerjaan berat bagi warga dengan cara umum & para cadiak pandai, alim ulama serta ninik mamak dengan cara husus. Melalui aktivitas ''musyarawarah tungku tigo sajarangan'' ini pula mengimpun kebolehan utk membangun nagari dgn pendekatan budaya & peristiwa di Kab Solok.

sumber:
http://mebiarcy.wordpress.com/2013/05/22/sejara-koto-anau/
http://kotoanaublog.blogspot.com

PEMANDIAN AIA ANGEK ALAMI DI KOTO ANAU SOLOK

KOTO ANAU : PERMANDIAN AIR PANAS ALAMI DI BUKIT GADANG KOTO ANAU SOLOK

Aia Angek Bukik Gadang adalah satu buah tempat pemandian air panas alami dari pegunungan Gunung Talang. Wujud Dalam Pincuran (Pancoran) Aia Angek Bukik Gadang yg berada di kaki Gunung Talang, Kabupaten. Solok. Disini Kamu Dapat bermanja-manja dgn air panas ini. Akan memperlancar peredaran Darah, dan bagus sekali buat penderita penyakir Reumatik, Kulit, Dll.

Namun di sayangkan lokasi ini belum demikian terkelola dengan cara profesional, bayangkan kalau pemandian ini dikelola dengan cara profesional, bakal jadi salah satu hasrat wisata nantinya. Serta akan meningkatkan PAD penduduk setempat.

sumber : http://goo.gl/jPggIL
http://kotoanaublog.blogspot.com